Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU Bilang Islam Mengajarkan Bela Negara, Bukan Terorisme

Kompas.com - 01/08/2016, 19:52 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan, tidak rela jika aksi terorisme dan juga kekerasan antaretnis adalah bagian yang diajarkan dalam agama Islam.

Sebab, kata Said, dalam Islam tidak ada ajaran yang mengajarkan tentang kekerasan. Itu sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan juga banyak para sahabat yang menyebarkan Islam tanpa harus melalui kekerasan.

“Sudah tertulis, hubbul waton minal iman yang artinya membela negara adalah bagian dari iman. Jadi tidak benar jika Islam mengajarkan hal-hal seperti itu (teror dan kekerasan),” ujar Said dalam acara silaturrahmi dan halaqah yang digelar Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik, di kantor PC NU Gresik, Jawa Timur, Senin (1/8/2016).

“Dalam Islam, membela negara itu hukumnya fardhu ain yang artinya wajib bagi individu. Sama seperti saat diharuskan menjalankan ibadah shalat lima waktu,” lanjutnya.

Meski demikian, menata tatanan negara dengan konsep Islam saja dianggap Said tidak cukup. Begitu pula, jika tatanan roda pemerintahan di Indonesia ini hanya mengandalkan konsep nasionalis saja dalam menggerakkannya juga tidak baik.

“Jadi kedua konsep harus digabung, antara Islam dan nasionalis, seperti yang sudah diajarkan oleh KH Hasyim Asyari (pendiri NU). Terlebih, saat ini sudah dihadapkan dengan tantangan era globalisasi,” beber Said.

Dengan tantangan era globalisasi yang lebih riil, Said menganjurkana kepada semua lapisan masyarakat untuk menghargai antarsesama. Tidak ada yang membenarkan diri sendiri dan menyalahkan orang lain, yang ujung-ujungnya membuat gesekan antarlapisan masyarakat.

“Ada baiknya, kita bergandengan bersama membangun negeri, tanpa melihat latar belakang masing-masing personal demi kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), seperti yang sudah dicontohkan oleh Gus Dur (almarhum Abdurrahman Wahid) dengan konsep pluralismenya,” tutup Said.

Selain dihadiri oleh Said dan beberapa pengurus NU Cabang Gresik, acara ini juga menghadirkan beberapa tokoh gereja, baik Katolik maupun Protestan yang ada di Kabupaten Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com