Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah TKW Yufrinda: Anak Kami Bukan Mati Gantung Diri

Kompas.com - 19/07/2016, 16:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Metusalak Selan, ayah kandung dari Yufrinda Selan, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, yang meninggal di rumah majikannya di Malaysia, angkat bicara soal kondisi yang menimpa putrinya.

Kepada sejumlah wartawan seusai bertemu dengan pimpinan Komisi V DPRD NTT, Selasa (19/7/2016) siang, Metusalak mengatakan, anaknya itu meninggal bukan karena gantung diri. Hal itu karena ada sejumlah tanda kekerasan fisik di sekujur tubuhnya.

“Kesimpulan kami sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter dan juga pihak Kepolisian Resor TTS bahwa anak kami ini bukan mati gantung diri, karena kami melihat ada tanda-tanda memar di sekujur tubuh. Kami menduga mungkin ada kekerasan dan tindakan-tindakan dari oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga anak kami ini meninggal,” kata Metusalak.

Metusalak merinci, di bagian tangan sebelah kanan ada memar akibat diremas (tercabik). Selanjutnya di bagian rusuk sebelah kanan, bila ditekan akan lembek. Pada tangan kiri seperti terikat kawat, sehingga terlihat masuk ke dalam.

“Saya juga merasa sedih sekali dan sangat kesal, karena tubuh anak saya ini dipotong seperti hewan, tanpa memberitahukan kepada kami keluarganya,” kecamnya.

“Harapkan saya semoga polisi, DPRD dan media bisa membantu mengungkap kasus yang menimpa anak saya ini, dengan mencari tahu perusahaan mana yang telah memberangkatkan anak saya ini ke Malaysia,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, Yufrinda Selan diduga tewas gantung diri di rumah majikannya di Malaysia. Yufrinda ditemukan terikat pada tali saat kondisi rumah dalam keadaan kosong.

Menurut Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT Tato Tirang, nama Yufrinda dipalsukan menjadi Melinda Sapay. Selain nama yang dipalsukan, alamat dan tahun kelahiran TKW tersebut juga direkayasa.

Baca juga: Dokumen TKW yang Tewas Gantung Diri di Malaysia Dipalsukan

Korban sebenarnya beralamat di Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Timor Tengah Selatan. Di dalam KTP dan paspor, korban tinggal di Desa Camplong, Kecamatan Fafuleu, Kabupaten Kupang, NTT. Korban lahir pada tahun 1997, tetapi diubah menjadi 1994.

Tirang mengatakan, berdasarkan keterangan yang tertulis di dalam paspor, Yufrinda berangkat ke Malaysia pada September 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com