Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Lilin untuk Dua TKW yang Jenazahnya Penuh Jahitan

Kompas.com - 19/07/2016, 10:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari sejumlah organisasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tergabung dalam forum mahasiswa peduli kemanusiaan, menggelar aksi bakar 1.000 lilin.

Mahasiswa yang berasal dari organisasi FMN, LMND, Senat dan MPM Universitas Katolik Widya Mendira Kupang, BEM dan BLM FKIP Universitas Nusa Cendana Kupang, Kemahnuri dan Komisariat Muhammadiyah Kupang tersebut, menuntut aparat penegak hukum dan pemerintah, untuk segera mengusut tuntas kematian dua tenaga kerja wanita asal NTT yang meninggal secara tak wajar dengan kondisi tubuh penuh jahitan.

Koordinator aksi, Inosentio Naitio kepada Kompas.com, Senin (18/7/2016) malam mengatakan, aksi hari ini merupakan aksi pertama dan pihaknya akan melakukan aksi selanjutnya, jika pemerintah dan penegak hukum tidak serius dalam penyelesaian kasus TKW Dolfina Abuk dan Yufrinda Selan yang menjadi korban pedagangan manusia.

“Forum ini menilai bahwa kematian Dolfina Abuk dan Yufrinda Selan patut dicurigai karena ada beberapa hal yang bagi kami, tidak mungkin seseorang ingin hidupnya berakhir (bunuh diri) tanpa sebab. Kematian keduanya juga patut dicurigai, karena keberangkatan mereka juga secara ilegal dengan identitas mereka semua dipalsukan,”kata Naitio.

“Harapan kami kepada pemerintah untuk segera selesaikan kasus human traffiking di NTT dan kepada penegak hukum segera selidiki kematian Dolvina dan Yufrinda, mengapa jasad mereka penuh jahitan dan polisi harus segera menangkap pemalsu dan perekrut dua tenaga kerja ini,” sambungnya.

(Baca juga: Stres Memikirkan Jasad Putrinya yang Penuh Jahitan, Ibunda TKW Dolfina Meninggal)

Naitio juga menyayangkan sikap pemerintah NTT yang hanya pasif saja dengan kondisi para tenaga kerja yang mengalami nasib yang tragis seperti ini.

”Kami minta Gubernur NTT jangan hanya diam saja, tetapi harus bersuara dan bersikap pro aktif dengan membantu mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.

Dia pun meminta pemerintah kabupaten di NTT menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya sehingga jangan menjadi tenaga kerja di luar negeri.

“Jika ini tidak ditindaklanjti oleh pemerintah dan aparat hukum, maka kami akan terus melakukan aksi secara besar-besaran,” tuturnya.

(Baca juga: Jenazah TKW Penuh Jahitan, Bupati TTU Lapor Polisi)

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi yang digelar di Taman Nostalgia Kota Kupang itu dimulai dengan orasi yang dilakukan secara bergantian oleh para mahasiswa, dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan, puisi, teatrikal dan pembakaran lilin di pinggir jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com