Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Jenazah Dolfina Penuh Jahitan, Keluarga Tidak Terima

Kompas.com - 18/04/2016, 08:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Keluarga dari Dolfina Abuk (30), seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia, tidak terima karena kondisi jenazah wanita asal Desa Kotafoun, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini tidak wajar.

Direktur Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum (PLBH) Timor, Magnus Kobesi, yang juga adalah koordinator keluarga Dolfina, mengatakan kepada Kompas.com, Senin (18/4/2016), bahwa keluarga besar Dolfina ingin mengusut tuntas kasusnya itu.

"Keluarga mendapat kabar dari seseorang yang diduga sebagai agen di Kupang, yang bernama Safroni Sinlaloe alias Adi, kalau Dolfina meninggal, Kamis (7/4/2016) pekan lalu, dan jasadnya akan diantar ke kampung halamannya di Kotafoun pada Sabtu (9/4/2016). Saat itu, jenazah Dolfina diantar oleh Adi Sinlaloe yang datang bersama enam orang," kata Magnus.

Setelah jenazah tiba di rumah duka, lanjut Magnus, keluarga sepakat untuk membuka peti jenazah dan memeriksa jasad Dolfina yang saat itu dalam kondisi mengenakan kaus putih dan kemeja warna merah muda.

"Ketika jasadnya diperiksa, keluarga pun kaget karena sekujur tubuh penuh jahitan. Lidah Dolfina tidak ada, matanya kempis ke dalam, pelipisnya bergeser ke atas, dan tubuhnya kempis ke dalam seakan tak berisi," ucap dia.

Selain itu, dia menyebutkan, ada jahitan panjang dari bagian leher menurun hingga bagian atas kemaluan. "Ada juga jahitan lingkaran leher bagian depan, bagian belakang kepala, dan lingkaran bagian atas kepala. Semua jahitan ini kelihatan beralas kapas putih dari bagian dalam," ujar Magnus.

Menurut dia, dari dokumen kerja, kontrak Dolfina berakhir pada tanggal 8 Maret 2016, dan dikembalikan ke agensi sejak tanggal 9 Maret sehingga informasi mengenai kepastian kematian Adolfina ada di pihak agensi.

Magnus menyebut, penyebab kematian anak Mikhael Berek Tae dan Yulita Bete ini belum diketahui. Namun, dia melanjutkan, dari fakta menurut kondisi jasad, Dolfina terlihat meninggal akibat kekerasan pada bagian kepala.

"Terhadap hal itu, hari ini, keluarga Dolfina rencananya akan ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TTU, juga akan bertemu Bupati TTU, dan selanjutnya akan melapor ke Kepolisian Resor TTU," kata Magnus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com