Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Saya Ingin Menjual Karimunjawa dengan Kultur

Kompas.com - 20/04/2016, 15:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan pengembangan pada sektor pariwisata mengedepankan kultur lokal.

Pengembangan pariwisata tidak boleh menggerus budaya yang ada sehingga budaya yang baru menggantikan yang lama.

Ganjar mencontohkan, pengembangan wisata Bali yang cenderung menggerus kearifan lokal. Dia tak ingin hal tersebut terulang di Jateng.

"Saya enggak ingin buat Karimunjawa jadi Bali ke-2. Di sana (Karimunjawa) religiusnya tinggi," kata Ganjar dalam kegiatan Bincang Kompas dan Bank Indonesia "Tantangan Pengembangan Pariwisata di Jateng" di Lawang Sewu, Semarang, Rabu (20/4/2016).

Menurut Ganjar, pergeseran budaya untuk pengembangan wisata tidak boleh terus terjadi. Ia pun ingin agar pembangunan wisata berbasis kearifan lokal yang ada.

"Saya enggak ingin yang dulu pakai kerudung, sekarang pakai cat (rambut). Ada yang pake baju kekecilan," kata Ganjar.

"Bisa enggak ya menjual sesuatu dengan kultur," imbuhnya.

Sejauh ini ada empat wilayah potensial di Jawa Tengah yang tengah dikembangkan menjadi wisata dunia. Empat kawasan itu antara lain Karimunjawa (Jepara) Dieng (Wonosobo-Banjarnegara), Sangiran (Sragen) dan Borobudur (Magelang).

Sejauh ini, Pemprov Jateng tengah melakukan kajian secara menyeluruh pada empat kawasan tersebut. Jika kajian telah selesai, tahun 2017 akan dilakukan penataan secara besar-besaran.

Kepala Kantor Bank Indonesia Regional Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan, potensi wisata yang ada di Jateng harus bisa dimaksimalkan dengan baik. Jateng merupakan pusatnya berbagai destinasi wisata.

Hanya saja, dia melihat pengembangan wisata belum berjalan baik. Moda integrasi antar kawasan wisata, moda transportasi, serta akses menuju lokasi wisata belum terbangun dengan baik.

"Semua potensi sebetulnya ada di Jateng, candi pusatnya juga di jateng. Orang jauh-jauh hanya lihat candi itu boros. Makanya kami kembangkan kluster wisata sendratari di kawasan Borobudur," kata Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com