Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etnis Tionghoa Berziarah ke Kubur dan Mengenang 11 Tahun Gempa Nias

Kompas.com - 27/03/2016, 13:46 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sejumlah warga etnis Tionghoa di Sumatera Utara, menggelar upacara cheng beng, hari penghormatan leluhur. Mereka berziarah ke makam, Minggu (27/3/2016), untuk mengenang 11 tahun gempa Nias.

Tahun ini,  peringatan 11 tahun gempa dilaksanakan secara sederhana. Rencanannya akan dipusatkan di Vihara Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Ketua Persatuan Amal Sosial (PAS), Bernard Tandriono, menjelaskan acara hari ini Minggu (27/03/2016) digelar ziarah kubur, dan setelahnya akan dilaksanakan peringatan gempa Nias 11 Tahun dengan berdoa.

“Tidak ada acara-acara berlebihan, dilakukan hanya berdoa saja,” katanya, di Santiong Baru, Desa Fodo, Gunungsitoli Selatan, Minggu pagi. 

Di sana  juga terdapat tugu dan makam massal para korban gempa. Sebanyak 232 korban dikuburkan di sana. Sementara warga etnis Tionghoa di Gunungsitoli yang menjadi korban gempa kala itu tercatat hampir 350 orang. Tidak diketahui ada dari daerah lainnya.

Pada Senin (28/03/2016) besok, kemungkinan akan digelar kembai pawai mengelilingi lokasi-lokasi ditemukannya para korban.  “Rencananya, pawai biasa saja besok, mulai jam 10.00 kita sudah berkumpul,” jelasnya.

Ketua PAS kota Gunungsitoli berharap, dengan mengenang gempa Nias, bukan berarti ikut terpuruk, tetapi "bagaimana kita bisa bangkit dari keterpurukan dan berusaha untuk lebih baik ke depan, itu harapan kita semua". 

Sebelas tahun yang lalu, tepatnya pada 28 Maret 2005, warga Kepulauan Nias, Sumatera Utara, mengalami  peristiwa yang hinga kini tidak terlupakan dan menjadi hari yang kelam bagi mereka. Kini mereka mengenangnya.

Gempa bumi Sumatera saat itu  terjadi pada pukul 23.09 WIB. Pusat gempanya berada di 2004’35” Lintang Utara dan 97000’58” Bujur Timur, 30 km di bawah permukaan samudera Hindia, atau 200 km sebelah barat kota Sibolga dan 1400 km barat laut Kota Jakarta.

Pusat gempa yang tepat berada di antara Kepulauan Nias dan Kepulauan Simeulue bermagnitudo 8,7 pada skala Richter. Badan Meteoroligi dan Geofisikan (BMKG) mencatat,  dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand yang berada di sekitar 1.000 km jauhnya.

Sebelumnya pada 26 Desember 2004, gempa besar terjadi dengan kekuatan 8,7 SR dan disusul adanya gelombang tsunami setinggi 30 cm di wilayah Kabupaten Nias Barat.

Gempa Nias yang terjadi pada bulan maret 2005 lalu tak hanya meluluhlantakkan bangunan tingi dan perumahan warga, tak hanya itu saja, gempa juga telah merenggut lebih dari 500 jiwa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com