Upaya pencarian dilakukan oleh Tim SAR bersama pihak keluarga, serta dibantu sejumlah penyelam handal, bahkan paranormal dan dukun kampung.
Tim SAR menyisir sungai dengan menggunakan perahu karet, sementara pihak keluarga menyisir semak sepanjang aliran sungai.
Namun setelah berjam-jam, yang ditemukan hanya handuk, celana dan sandal jepit milik korban.
"Anggota saya sudah menyusuri sungai ini dengan perahu karet yang kami miliki dan tim penyelam kami juga sudah melakukan penyelaman ditempat hilangnya Nurdin dan lokasi sekitarnya, namun belum juga ada tanda-tanda," ujar Hasril, koordinator tim SAR, Sabtu (19/3/2016).
Diduga, Nurdin terbenam dalam lumpur sungai yang banyak berisi tumpukan sampah, atau terjepit di bebatuan.
Banyaknya tim pencari membuat penasaran warga sekitar. Ratusan warga sekitar tempat kejadian berkumpul untuk menonton proses pencarian.
Firman, salah satu warga Mapilli lain, mengatakan sebelum Nurdin hilang, ada dua warga lain yang terseret banjir di sungai Maloso pada Rabu lalu. Saat ini jejak dua warga tersebut juga belum ditemukan.
Meski demikian warga dan keluarga korban tetap berupaya melakukan pencarian dengan berbagai macam cara, termasuk melibatkan paranormal dan dukung kampung.