Uji Coba Jembatan Terpanjang di Indonesia Timur Gunakan 44 Truk Pasir

Uji coba pengoperasian jembatan terpanjang di Indonesia Timur ini dilakukan setelah proyek yang menelan anggaran dari APBN senilai Rp 700 miliar itu tersambung pada beberapa waktu lalu. 

Sebanyak 44 truk bermuatan penuh pasir disimpan tepat di atas bentangan tengah jembatan itu.

Pantauan di lapangan, sejumlah pejabat ikut menyaksikan uci coba jembatan tersebut mulai dari Gubernur Maluku Said Assagaff, Kepala Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Wilayah IX Maluku Maluku Utara Amran Mustari, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Ismail Usemahu, Kasubdit Jembatan danTerowongan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Zarkasih, Komite Keamanan Jalan dan Jembatan, dan sejumlah pejabat lainnya.

“Uji coba nanti sampai malam. Setelah uji coba kita akan evaluasi kembali,” kata Iwan Zakarsih saat memberikan pemaparan singkat di hadapan Gubernur sebelum uji coba dilakukan.

Dia mengungkapkan, setelah uji coba ini jembatan tersebut memang belum langsung bisa beroperasi karena sesuai ketetuan harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu.

Evaluasi, kata dia, harus dilakukan untuk memastikan jembatan tersebut sudah layak beroperasi atau masih memerlukan penguatan.

“Kalau tidak dievaluasi nanti kita bisa dijewer oleh komite keamanan jembatan,” kata dia.

Sementara Gubernur Maluku meminta agar pihak kontraktor segera merampungkan seluruh pembangunan jembatan mengingat sesuai jadwal yang direncanakan, jembatan tersebut sudah harus diresmikan pada bulan April mendatang.

“Masyarakat Maluku juga sudah menanti pengoperasian jembatan ini.  Jadi saya minta dipercepatlah,” katanya.

Jembatan Merah Putih dicanangkan sejak tahun 2011.  Jembatan sepanjang 1,060 meter yang membentang di atas teluk Ambon ini semula ditargetkan rampung pada tahun 2014 lalu. Namun rencana itu meleset.