Namun karena lebih cepat dari yang diperkirakan dan jalan Lingkar Jatigede belum selesai, Pemprov Jabar dan pusat mengupayakan jalur alternatif agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Dari informasi yang diperolehnya, jalur yang tergenangi masih bisa dilewati dengan fasilitas tertentu seperti perahu karet. Pihaknya pun kini terus mendata bantuan yang diperlukan masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Prov Jabar Iwa Karniwa mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya bersama pusat akan memantau ke lapangan. Saat ini, sebagian air yang menggenang sudah berhasil dibuang. Namun, ini belum optimal karena adanya pendangkalan pada beberapa saluran inti yang kewenangannya berada di pusat.
"Sehingga harus dilakukan pengerukan terlebih dahulu terhadap jaringan primer dan sekunder. Sedangkan (jaringan) tertiernya dari kabupaten maupun kewenangan PSDA (pemprov), kita sudah siap," katanya.
Selain itu, pintu-pintu air di kawasan ini pun banyak yang tertutup akibat tumpukan sampah. "Karenanya, pemerintah akan bergotong royong dengan masyarakat, sehingga sumbatan air ke sawah bisa langsung," imbuhnya.
Mengenai pembangunan Jalan Lingkar Jatigede, pihaknya bersama BPN dan Bupati Sumedang berkomitmen melakukan percepatan pembebasan lahan. Luasnya sendiri masih dilakukan pendataan. "Data untuk pembebasan lahan dari pemerintah pusat," ujar dia.