Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perakit Senjata Api di Makassar Belajar Saat Merantau ke Malaysia

Kompas.com - 03/02/2016, 15:33 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Edi Suradil (24), warga Dusun Gemmi, Desa Bengo, Kacamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengaku mendapat kemampuan merakit senjata api saat merantau ke Malaysia.

Hal itu diutarakan Kepala sub bagian Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin yang dikonfirmasi, Rabu (3/2/2016).

Setelah jadi senjata rakitannya itu, tersangka Edi lalu memasarkannya seharga Rp 500 ribu.

"Edi merakit senpi dibantu oleh rekannya, Sudi yang kini masih dalam pencarian polisi. Edi saat di Malaysia, dia belajar lewat internet. Edi pun dibantu oleh Sudi membuatkan gagang senjata laras pendek itu dari kayu," kata Burhanuddin.

"Mengenai peluru aktif yang diperoleh tersangka belum diketahui dari mana dan masih diselidiki," tutur dia.

Sebelumnya, anggota Resmob Polrestabes Makassar melakukan penggerebekan di rumah pengedar narkoba di sekitar Asrama Haji, Sudiang Makassar.

Dari penggerebekan itu, polisi manemukan senjata api rakitan. Unit Resmob Polrestabes Makassar yang dipimpin, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Edy Shabara melakukan penggerebekan di rumah pengedar narkoba, Wawan (24) di Jalan Bakundua, Asrama Haji, Makassar, Selasa (2/2/2016) sore.

Saat penggerebakan di rumah Wawan yang adalah mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini, polisi menemukan senjata api beserta amunisinya.

Berdasarkan pengakuan Wawan, dia membeli senjata tersebut dari Edi. Polisi pun langsung melakukan pengembangan dan menangkap Edi di rumahnya, Rabu (3/2/2016) dinihari.

Polisi lalu menyita dua pucuk senjata api laras pendek jenis FN, dua butir peluru aktif kaliber 3,8 millimeter, lima butir peluru aktif kaliber 9 millimeter, tiga butir peluru aktif kaliber 5,6 millimeter. Juga disita alat pembuat senpi rakitan berupa mesin las listrik dan mesin gerinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com