Mereka menuntut DPRD Nunukan mencopot Direktur PLN Nunukan dan memutus kontrak dengan PT Bugak sebagai pihak ketiga. Hal ini menyusul krisis listrik di Nunukan.
"Copot Kepala PLN dan putus kontrak dengan PT Bugak karena tidak becus menyelesaikan krisis listrik di Nunukan," ujar Saiful, selaku koordinator aksi.
Mahasiswa menuding pemerintah daerah tidak serius menyelesaikan krisis listrik yang terjadi hampir sepanjang dioperasikannya Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas PLTMG. Empat bulan terakhir, warga harus pasrah menerima pemadaman yang tidak terjadwal.
Selain berorasi mereka juga mengusung keranda mayat yang menggambarkan matinya listrik di Nunukan. Keranda tersebut mereka seret dari Tugu Dwikora tempat mereka mengawali demo hingga ke depan Kantor DPRD Nunukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.