Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Utama Bandung Dinilai Belum Terpenuhi

Kompas.com - 26/09/2015, 00:38 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com- Momentum Hari Ulang Tahun ke-205 Kota Bandung dimanfaatkan dosen Universitas Padjadjaran, Muradi untuk memberi saran dan kritik bagi kepemimpinan Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

Saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (25/9/2015), Muradi menyebut apa yang dilakukan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil pada kepemimpinannya, baru mengejar 'kesenangan' belaka seperti taman dan lainnya sehingga beberapa hal dasar masih belum tersentuh.

"Ada hal dasar yang belum tersentuh, seperti penertiban PKL, sampah, parkir, tata kelola infrastruktur jalan, mengajak warga pada budaya kota. Dari kota menjadi kota menengah, harus lebih kreatif dan sebagainya. Lima hal ini belum kelihatan. Monorel, kereta gantung, kan masih wacana saja," katanya.

Ia juga menilai, sejatinya Pemerintah Kota Bandung punya sejumlah program baik yang sudah ada, namun belum terlaksana secara baik. Lalu, apa sebab program itu belum berjalan secara baik?

"Mereka (Pemko Bandung) sebenarnya punya program baik, tapi karena mengejar publikasi jadi belum kelihatan betul program yang baik-baik itu, yang sebetulnya sudah ada. Saya sebagai dosen Ilmu Pemerintahan yang mengajar Tata Kelola Pemerintahan di Unpad, menilai apa yang dilakukan sekarang menurut saya baru di lampiran saja, belum substansial," ujarnya.

Muradi mengatakan, Kota Bandung yang nampak cantik di mata wisatawan, lantaran mereka hanya menyambangi lokasi yang memang menjadi tujuan wisata seperti Dago dan Cihampelas.

"Coba kalau main ke Bandung, mampir ke Cicadas, Jalan Ahmad Yani, Perempatan Simpang Lima, Cicaheum, Kiara Condong, beberapa jalan di Setia Budi ke arah Lembang, itu masih banyak yang rusak dan belum tersentuh penataan. Masih sama seperti sebelum Kang Emil memimpin," terangnya.

Muradi meminta Kang Emil untuk lebih nyata memberikan faedah bagi warga. Ia juga meminta Kang Emil untuk lebih bisa mengendalikan birokrasi yang dipimpinnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com