Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu Serampangan, Badak Sumatera di Kalimantan Pernah Dinyatakan Punah

Kompas.com - 22/09/2015, 22:14 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Serangkaian penelitian di hutan-hutan terdalam Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur pada 2012-2014 tak hanya menemukan jejak tetapi juga mendapati badak Sumatera (Dicerorhinus Sumaterensis) yang langka itu belum punah.

Temuan tersebut membuka harapan baru, ternyata badak berhasil bertahan hidup meski pernah dinyatakan punah pada 1990-an. Selain itu hasil penelitian menunjukkan badak ini sudah hidup sejak lama di Kalimantan. Di sisi lain, temuan tersebut membuka lembaran pahit perburuan hewan langka ini yang dilakukan warga.

Terungkap sejumlah kisah pilu misalnya pada 1996 pernah muncul laporan warga yang menemukan seekor badak Sumatera dalam kondisi mati. Badak itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah bagian tubuh sudah terpotong-potong dan dibiarkan begitu saja di dalam hutan.

“Perburuan yang sudah lama terjadi di Kalimantan,” kata Arif di sela lokakarya bertajuk Upaya Konservasi Badak di Kutai Barat dan Penyusunan Strategi Rencana Aksi Konservasi Badak di Kalimantan yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (22/9/2015).

Menurut Arif selama ini tidak ada rekaman visual soal keberadaan hewan langka dan dilindungi itu di Kalimantan. Semua berdasar kisah warga tentang betapa sering mereka berburu badak di masa lalu. Hingga akhirnya para peneliti WWF Indonesia melakukan survei.

Setahun kemudian penelitian keberadaan badak Sumatera itu dilanjutkan bersama oleh tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu, Universitas Mulawarman, Yayasan Badak Indonesia (YABI), dan WWF Indonesia.

Tim gabungan ini bahkan berhasil merekam video keberadaan badak-badak langka ini di hutan Kalimantan. Tim ini menggunakan kamera intip penjebak (camera trap) yang merekam setidaknya tiga ekorb badak yang diyakini berjenis kelamin betina. Mereka terekam mulai dari melintas, minum, berkubang, dan buang kotoran baik siang, sore dan malam.

"Sebenarnya jejak adanya badak di Kalimantan itu sudah ada sejak tahun 1996. Cuma belum ada bukti langsung melalui video. Cerita rakyat, sudah banyak yang menyatakan menemukan dan bahkan beberapa sudah mendapatkan beberapa bagian tubuh badak Sumatera," kata Arif.

WWF mengidenfitikasi setidaknya 6-12 ekor badak terlihat di penelitian awal pada 2012. Selanjutnya pada 2013, dengan menggunakan kamera penjebak, terekam tiga ekor badak betina. Rekaman kamera jebak juga memperlihatkan beberapa anak badak Sumatera. Hasil itu membuktikan perkembangbiakan atau reproduksi badak Sumatera masih memungkinkan.

Badak Sumatera merupakan satu dari lima jenis badak yang masih ada di dunia. Selain Badak Sumatera, Indonesia memiliki badak Jawa (Rhinocerus Sondaicus) yang hanya tersisa 64 ekor. Kedua badak memiliki perbedaan dari culanya, yakni badak Jawa bercula satu, sedangkan badak Sumatera bercula dua. Ukuran tubuhnya juga berbeda, karena badak Jawa berukuran lebih besar dibanding badak Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com