Tindakan TNI dinilai sebagai upaya pencegahan agar paham terlarang itu tidak menyebar luas di masyarakat. "Tindakannya sudah benar. Kalau ada provokasi terkait ideologi Negara, memang harus turun tangan lakukan pencegahan," kata Ganjar di Pekalongan, Jumat (4/9/2015).
Menurut dia, tindakan mahasiswa dengan memasang poster palu arit, hingga memiliki gabus sebagai dasar sablon perlu dipertanyakan alasannya. Apakah memang untuk sekadar seni atau yang lain. "Perlu ditanyakan itu inisiatif buat poster untuk apa? Apa maunya bisa ditanyakan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Ulul Fadli (21), mahasiswa Universitas 17 Agustus memasang poster beratribut PKI di kamar indekos di Jalan Menoreh IX Nomor 2B, Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang.
Poster yang dipasang berwarna dasar merah, sementara logo palu arit warna kuning. Setelah dilakukan pemeriksaan di markas Koramil, Fadli mengaku memasang atribut PKI hanya untuk seni.
Sementara terkait dengan gabus yang digunakan sebagai alat untuk menyablon didapatkan dari warisan seniornya di kampus. Ganjar pun berharap agar pemasangan atribut PKI tidak mengarah pada ideologi.
"Kalau ada yang mau cari ideologi lain, sudah selesai. Ideologi negara ini Pancasila. Kalau kemudian ada orang membuat itu (atribut PKI) apalagi memprovokasi, negara harus turun tangan," ucap dia. (Baca: Ini Alasan Mahasiswa Pasang Atribut PKI di Kamar Indekosnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.