Adanya permainan uang itu pun konon disertai dengan kesepakatan tertulis untuk mendukung salah satu calon. Namun, hal itu dibantah keras Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj.
Menurut Said, tidak ada permainan uang sama sekali dalam muktamar kali ini. Apalagi menjurus kepada kesepakatan tertulis dukungan dengan iming-iming uang. "Permainan uang itu tidak ada, itu hanya isu yang dilempar untuk merusak citra para kiai NU," kata Said, Selasa (4/8/2014).
Said menambahkan, kiai NU itu tidak mempunyai uang saat datang ke muktamar. Mereka datang dengan modal pengabdian kepada NU. Jika kiai NU mempunyai uang, tidak mungkin digunakan untuk suksesi pemilihan ketua, melainkan digunakan untuk kepentingan pesantrennya.
"Kiai NU kalau punya uang untuk pesantren dan lembaga sosial. Jadi mereka tak mungkin jual beli dukungan di muktamar," kata Said.
Menurut Said, NU merupakan lembaga yang getol menolak adanya praktik suap dan korupsi. Jika dalam pemilihan pemimpin NU dikotori dengan permainan uang, maka NU sendiri yang akan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.