Sejumlah Tokoh Berharap Segera Lahir Provinsi Madura

BANGKALAN, KOMPAS — Sejumlah tokoh berharap provinsi Madura segera lahir. Harapan itu muncul pada Musyawarah Besar Masyarakat Madura Se-Indonesia IV di Gedung Cakra, Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Sabtu (25/7).

Tokoh muda Madura, Harun Al Rasyid, menyatakan keinginan masyarakat agar Madura menjadi provinsi. Semangatnya adalah mempercepat kemakmuran masyarakat, bukan ikut-ikutan menuntut pemekaran.

"Jawa Timur itu terlalu luas. Kewenangannya dibagi menjadi dua provinsi," kata Harun.

Menurut dia, dengan dukungan sumber daya alam berupa tambang minyak, kondensat, potensi garam, dan tembakau, Madura siap menjadi provinsi.

Menurut Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Muhammad Syarif, pengembangan Madura menjadi provinsi butuh persiapan, termasuk kesiapan ekonomi dan sumber daya manusia. UTM menyiapkan kajian komprehensif agar obyektif, independen, dan tak mengedepankan politik. UTM menyiapkan naskah akademik terkait wacana Madura menjadi provinsi.

Ketua Penyelenggara Musyawarah Besar Masyarakat Madura Achmad Zaini berpendapat, secara ekonomi, Madura siap menjadi provinsi. Provinsi baru paling tidak memiliki lima kabupaten/kota. Wacananya Kabupaten Sumenep dimekarkan menjadi kabupaten Sumenep dan kabupaten Sumenep Kepulauan. Alternatif lain Bangkalan dimekarkan menjadi kabupaten Bangkalan dan kota Bangkalan atau kabupaten Bangkalan Selatan. "Pada mubes kali ini dibentuk Panitia Persiapan Provinsi Madura," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti berpendapat bahwa pembentukan provinsi baru bukan satu-satunya jalan dalam percepatan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah strategis untuk percepatan pembangunan, termasuk di Madura. (ACI)

_________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Juli 2015, di halaman 10 dengan judul "Sejumlah Tokoh Berharap Segera Lahir Provinsi Madura".