Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Tambang Emas, Satu Warga Tewas

Kompas.com - 04/06/2015, 12:11 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Bentrokan antar penambang dan warga lokal di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsaid, Kabupaten Buru, kembali pecah, Kamis (4/6/2015) dinihari. Bentrokan terjadi setelah seorang warga setempat yang diketahui berinisial SL tewas setelah ditikam oleh seorang penambang warga pendatang tak jauh dari sebuah kafe yang ada di kawasan itu.

Kematian SL ini menyulut emosi warga setempat, warga yang yang tidak terima dengan kematian kerabatnya itu langsung menyisir para penambang dan memburu pelaku penikaman.

Kepala Satuan Reskrim Polres Buru, AKP Adi Nugroho kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon membenarkan adanya insiden bentrokan tersebut. Menurut dia bentrokan itu dipicu oleh kematian seorang warga setempat yang ditikam hingga tewas.

“Warga yang tewas ditikam itu inisialnya SL, dia ditikam oleh seorang penambang dengan menggunakan badik. Kejadian ini yang memicu bentrokan,” ujarnya.

Dia menjelaskan insiden pembunuhan yang memicu bentrokan itu bermula saat korban datang ke sebuah kafe, saat itu korban langsung melempari pelaku dengan menggunakan botol. Tak berselang lama korban dan pelaku terlibat perkelahian yang mengakibatkan korban tewas.

"Dari hasil pemeriksaan sementara korban ini dalam keadaan mabuk, dia melempari pelaku dengan botol setelah pelaku keluar dan menanyakan alasan pelemparan itu korban malah memukuli pelaku, saat itulah pelaku langsung menikam korban,” kata dia.

Menurut Adi, pasca pembunuhan itu kedua kelompok warga langsung terlibat saling serang, namun sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa dalam aksi itu. Namun, menurut Adi, warga yang marah melampiaskan amarahnya dan langsung membakar sebuah kafe yang ada di lokasi tersebut. “Soal korban kita belum dapat laporan. Namun sebuah kafe dan pos polisi sempat dibakar masa,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com