Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Pasar Johar, Mahakarya Arsitektur di Semarang”

Kompas.com - 12/05/2015, 11:21 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Arsitek Pasar Johar asal Belanda Thomas Karsten dinilai sempurna dalam menciptakan desain pasar. Hal tersebut dibuktikan dengan masih baiknya struktur bangunan Pasar Johar, meski telah mengalami kebakaran hebat akhir pekan lalu.

Arsitek sekaligus tim ahli cagar budaya Kota Semarang, Widya Wijayanti mengatakan, Pasar Johar merupakan karya agung yang berhasil dibangun seusai sang arsitek membangun sejumlah pasar di derah.

Sebelum membangun pasar Johar, Karsten juga membangun Pasar Gede Surakarta, Pasar Randusari. “Johar itu puncaknya. Jadi pada tahun 1939. Arsitekrus Karsten ini luar biasa, karena ia bisa memadukan penyinaran matahari, perilaku pengguna pasar, interaksi masyarakat, kehidupan hewan. Semua dipelajari, hingga tercipta arsitektur programming,” ujar Widya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (12/5/2015).

Arsitektur Pasar Johar juga dinilai sangat alami, karena proses pembangunannya melalui serangkaian proses panjang. Terbakarnya sebagian besar kios pasar juga memperlihatkan desain itu sesuai aslinya.

“Kalau mau lihat desain asli pasar Johar lihat sekarang ini. Itu desain aslinya, meski kondisinya sedikit agak usang,” ucap dia.

Keberadaan Pasar Johar penting untuk roda perekonomian di Jawa Tengah. Johar mempunyai nilai sejarah yang amat tinggi, karena di Johar merupakan perwujudan kota Metropolitan Semarang tempo dulu. “Johar itu penting. Jangan sampai hilang dari Semarang. Ia mahakarya Semarang. Kalau sampai ada pemugaran tentang pasar, harus sesuai dengan aslinya, dibangun sesuai desain awalnya,” tambah alumnus University of Hawaii, AS ini.

Penulis tesis soal Kawasan Johar Semarang itu menambahkan, dalam membangun pasar, Karsten juga telah mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, termasuk ancaman kebakaran. Hal itu diantisipasinya melalui desain tahun 1933.

Karsten, sebut Widya, memperhitungkan untuk memilih menggunakan beton dengan struktur yang kuat. “Sehingga, kalau ada kebakaran, tulangan di dalam struktur Cendawan terlindungi dari panas dan tidak memuai," kata dia.

"Saat ini, yang perlu diuji itu tulangannya. Karsten juga mengantisipasi kebakaran karena pasar itu tempat orang bebas keluar masuk, dan itu pilihan tepat,” ujar dia.

Dosen Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan, kontruksi bangunan pasar Johar dibangun dengan mutu beton K400 atau beton dengan kekuatan tekan 400 kg per cm2.

Bangunan Johar pernah diuji oleh Lembaga Penelitian di Unika karena ada ancaman pembongkaran dari Wali Kota Semarang saat itu, Sukawi Sutarip. “Sekarang tidak ada pasar yang kuat hingga K400. Paling banter K275 itu sudah bagus. Makanya, ketika pasar terbakar desain aslinya masih tampak bagus,” kata Djoko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com