Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pipa Meledak dan Rumah Tertimbun Longsor, Ini Mimpi Buruk"

Kompas.com - 06/05/2015, 14:31 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Rasa tidak percaya masih menyelimuti Iwan Ridwan (35). Warga Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan ini mengatakan, longsor yang dipicu ledakan pipa gas panas bumi tersebut berlangsung cepat.

"Saat kejadian saya tengah bersantai. Saya terkejut begitu mendengar suara ledakan dari arah Kampung Cibitung," ujar Iwan, Rabu (6/5/2015).

Tanpa pikir panjang, Iwan langsung mengambil motor dan mengendarainya ke arah Kampung Cibitung yang berlokasi sekitar 1 km di atas rumahnya. Ia khawatir, keluarga pamannya yang tinggal di sana mendapat musibah.

Begitu sampai di lokasi, Iwan kaget. Kakinya lemas, dan mulutnya sulit berkata-kata. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Perkampungan sang paman rata dengan tanah.

"Saya melihat kepulan asap dari pipa panas bumi yang meledak. Asap itu bercampur dengan debu dari rumah-rumah yang tertimbun longsor," ungkap Iwan.

Bahkan saat itu, ia masih bisa melihat pergerakan tanah. Suasana itu, sambung Iwan, sangat mencekam. Karena di saat yang bersamaan, jeritan orang yang meminta tolong terdengar sayup dari kejauhan.

"Kejadian yang mengerikan. Ini mimpi buruk," ucapnya.

Iwan pun langsung menuju rumah sang paman. Di sekitar tumpukan rumah yang tertutup tanah, ia tak menemukan siapapun. Ia menduga, bibi serta kedua anaknya tertimbun di dalam rumah, sedangkan sang paman berada di kolam pemancingan.

Hingga kini, pencarian terus dilakukan. Berita sebelumnya, pipa panas bumi milik Star Energy di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, meledak akibat pergerakan tanah, kemarin sekitar pukul 14.40 WIB. Ledakan tersebut memicu longsoran tanah yang menimbun rumah penduduk dan warga.

Akibat kejadian ini, empat orang dinyatakan tewas, yakni Iran Sobarna (55), Nayla (1), Ma Oja (60), dan Pardi (70). Empat orang mengalami luka berat dan tengah dirawat di RSUD Al Ihsan Baleendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com