Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Waspadai Longsor Susulan di Pangalengan"

Kompas.com - 06/05/2015, 11:24 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung mewaspadai longsor susulan di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Pasalnya sisa bukit yang retak merupakan titik rawan longsor.

"Kemungkinan longsor susulan ada, karena itu kita harus waspada," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kab Bandung, Marlan, Rabu (6/5/2015).

Marlan mengaku belum bisa memastikan penyebab longsor, apakah terkait dengan aktivitas PT Star Energy atau bukan. Menurut dia, yang bisa memastikan hal tersebut adalah ahli geologi.

Saat ini jumlah pengungsi ada sekitar 180 orang. Dari jumlah itu, 110 di antaranya mengungsi di kantor desa setempat. Sedangkan sisanya mengungsi ke rumah saudara.

Marlan mengaku, belum mengetahui sampai kapan warga akan mengungsi. Karena hal itu harus dibicarakan dengan pihak perkebunan. "Kebetulan warga di sini merupakan pekerja pekerbunan Kertamanah PTPN VIII. Jadi apakah warga akan direlokasi ke mana, nanti harus dibicarakan dengan perkebunan," ucap dia.

Sementara itu, saat ini pencarian sembilan korban yang diduga tertimbun longsoran masih dicari. Sekitar 400 aparat gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD dikerahkan mencari korban yang tertimbun.

Warga dari lokasi sekitar pun berdatangan dan menonton proses evakuasi. Mereka sengaja datang karena penasaran ingin melihat langsung lokasi kejadian.

Diberitakan sebelumnya, pipa panas bumi milik Star Energy di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, meledak akibat pergerakan tanah, kemarin sekitar pukul 14.40 WIB. Ledakan tersebut memicu longsoran tanah yang menimbun rumah penduduk dan warga.

Akibat kejadian ini empat orang dinyatakan tewas, yakni Iran Sobarna (55), Nayla (1), Ma Oja (60), dan Pardi (70). Empat orang mengalami luka berat dan tengah dirawat di RSUD Al Ihsan Baleendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com