"Kalau TKI asal Bali yang bekerja di Yaman tidak ada. Kemarin kan santer isu perang Yaman, apalagi ada pemberitaan warga Bali hilang di Yaman. Setelah kami cek, ternyata tidak ada warga Bali yang kerja di Yaman," kata Ida Bagus Subawa, Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan BP3TKI Denpasar Bali saat ditemui di kantornya, Denpasar, Bali, Rabu (1/4/2015).
Subawa juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, TKI yang mengurus surat-surat kerja melalui BP3TKI Denpasar terdata dengan baik dan jumlahnya tidak banyak.
Seperti di Kuwait 13 orang, UEA 141 orang, Arab Saudi 12 orang, Irak 3 orang, dan juga data untuk TKI Bali di Mesir terdapat 15 orang. Jumlah ini diambil dari data 2014 lalu dengan jumlah penempatan sebanyak 7.831 orang.
"Kalau di Timur Tengah sedikit peminatnya. Masalahnya TKI asal Bali kan lebih banyak formal dengan keahlian yang ada hubungan pariwisata, seperti perhotelan, kapal pesiar, dan spa. Itu pun penempatannya lebih banyak di Eropa dan Amerika," ujarnya.
Dengan data yang disampaikan oleh BP3TKI Denpasar ini, ada harapan baik bahwa TKI asal Bali tidak terjebak dalam perang di Yaman. Seandainya memang ada, kemungkinan tidak menjadi TKI.
"Kalau memang ada yang hilang di Yaman, mungkin sedang belajar atau liburan," kata Subaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.