Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, permohonan tersebut diajukan lantaran pertimbangan biaya besar yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur tersebut. Pasalnya, APBD Kota Bandung tidak akan mampu untuk membiayai keseluruhan pembangunan.
"Kemarin (Komisi V) menyepakati, mulai tahun ini pembiayaan monorel/RLT dan cable car, DED atau detailed engineering design-nya dibantu dari APBN dan (kereta) monorelnya diperjuangkan. Soalnya kalau infrastruktur monorel/RLT dan cable car tidak didukung APBN prosesnya lama sekali, karena di daerah tidak punya sebanyak itu," tutur Emil saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2015).
Emil menambahkan, dengan dukungan dari DPR RI, pembangunan infrastruktur monorel/RLT dan cable car bisa lebih cepat.
"Proses-proses lelang juga berjalan tapi (kalau tidak dibantu APBN) akan panjang kecuali ada keberpihakan," imbuhnya.
Emil pun menunjukkan salah satu alat transportasi modern yang akan dipakai di Kota Bandung yakni cable car dari negara Austria. Dia menilai cable car ini sangat cocok untuk kondisi geografis di Kota Bandung yang berbukit. Rencananya, cable car ini akan menempuh trayek Cihampelas-Tamansari.
"Di Kota Bandung tidak bisa single solution, makanya saya pilih cable car ini. Kapasitasnya 36 orang," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.