Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penikaman Pendemo Pengadaan Sendok Rp 1 Miliar

Kompas.com - 09/01/2015, 23:22 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penikaman terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi menolak anggaran pengadaan sendok Rp 1 miliar terjadi saat korban dan rekan-rekannya bentrok dengan massa simpatisan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

"Bentrokan terjadi di depan rujab (rumah jabatan) Wali Kota Makassar di Jalan Penghibur antara mahasiswa dengan massa simpatisan wali kota Makassar, Jumat (9/1/2015) sekitar pukul 16.50 Wita. Penyebabnya pada saat pendemo menyampaikan aspirasi, salah seorang di antaranya mengatakan 'wali kota anjing', sehingga memicu simpatisan wali kota melakukan aksi anarkis. Akibat kejadian itu, seorang pendemo mengalami luka teriris benda tajam," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi.

Adapun pendemo menjadi korban penikaman, lanjut Endi, diketahui bernama Rahmat (25) warga BTN Hamsi, blok B nomor 5.

"Pelaku penikaman pendemo belum diamankan, karena keburu kabur saat polisi baru tiba," katanya.

Endi menambahkan, untuk mengantisipasi bentrok susulan, sebanyak 40 personel kepolisian dari Polsekta Ujungpandang dibantu aparat dari Polrestabes Makassar berjaga di rumah jabatan wali kota Makassar.

"Ada sempat diamankan 3 orang pendemo oleh polisi. Dikhawatirkan pendemo tersebut dikejar oleh massa simpatisan wali kota Makassar," tambahnya.

Puluhan mahasiswa dari Barisan Elemen Mahasiswa dan Masyarakat Makassar (BEMM Makassar) melakukan aksi demonstrasi, Jumat (9/1/2015) pukul 16.50 Wita. Mereka menolak anggaran pengadaan sendok Rp 1 miliar,ranjang wali kota Rp 220 juta, selimut Rp 80 juta, kulkas untuk rumah jabatan Rp 15 juta, jet ski Rp 700 juta dan pembuatan website per kecamatan Rp 60 juta.

Mahasiswa juga mendesak Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto agar meminta maaf secara terbuka atas karut arut marutnya pembahasan RAPD Kota Makassar yang tidak pro-rakyat. Mereka juga meminta wali kota meminta maaf atas insiden penghinaan dan pemukulan terhadap mahasiswa di Balai Kota Makassar pada 1 November 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com