Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Anggaran Sendok Rp 1 Miliar, Massa "Teror" Rumah Wali Kota

Kompas.com - 09/01/2015, 16:20 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Rumah dinas Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, yang terletak di Jl Penghibur "diteror" oleh kelompok mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang, Jumat (9/1/2015) dini hari.

Dalam penyerangan itu, massa hanya menggoyangkan pagar besi rumah dinas Walikota. Menurut pria yang akrab disapa Danny, gerombolan itu merupakan massa mantan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, yang biasa nongkrong di Jl Batu Putih.

Massa tersebut sudah tujuh kali datang berdemo di rumah dinasnya untuk menolak Rancangan Anggaran Belanja (RAB) rumah tangga Walikota. Dalam RAB sebelumnya, sendok senilai Rp 1 miliar yang pernah dibahas di DPRD Makassar.

"Ini seperti teror. Itu massa orang Jl Batu Putih yang merupakan orang dekatnya semua Pak Ilham datang tengah malam baru goyang-goyang pagar memaksa mau masuk. Massa ditahan oleh polisi dan Satpol PP. Sudah tujuh kali datang. Jadi awalnya sebelum penyerangan tengah malam, massa itu juga datang sore harinya berteriak-teriak menolak RAB sendok seharga Rp 1 miliar. Mana juga ada sendok Rp 1 miliar," kata Danny.

Danny mengatakan, terkait penyerangan itu, dia belum melapor secara resmi ke Polrestabes Makassar. Namun, kejadian itu telah diketahui oleh aparat kepolisian.

"Saya belum melapor. Tapi polisi sudah tau semua itu. Apalagi sempat terjadi ketegangan antara massa dengan polisi, sore harinya sebelum penyerangan," tandasnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, penyerangan yang dilakukan sekelompok mahasiswa Luwu Raya itu awalnya datang melakukan demonstrasi penolakan soal RAB sendok Rp 1 miliar.

Tidak ada yang dirusak di rumah Walikota Makassar maupun korban luka.

"Saat massa datang dan mencoba memaksa masuk rujab (rumah jabatan), ada polisi yang melakukan pengamanan. Tidak lama massa itu berada di rujab, kemudian membubarkan diri. Sampai saat ini, Pak Walikota Makassar juga belum datang mau melapor kejadian itu," tutur Endi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com