Tempat Apakah Sebetulnya "Wisma Banceuy 40 A" Itu?

"Kita sedang dalami," kata Teddy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu, (14/12/2014). 

Salah satu pendalaman yang dilakukan Satpol PP Kota Bandung, kata Teddy, ialah akan memanggil pemilik gedung berlantai tiga dengan jumlah 55 kamar itu. "Akan kita periksa pemiliknya, besok Senin," katanya.

Pemeriksaan kepada pemilik bangunan bernomor 40 A itu, kata Teddy, untuk mengetahui sebenarnya apa saja yang terjadi di Wisma Banceuy 40 A itu. "Karena, pada saat penggerebekan, kita menemukan beberapa pasangan di dalam kamar yang diduga akan dan telah berbuat asusila karena kan tidak mungkin tengah malam berduaan di dalam kamar, lalu pasangan-pasangan itu kita amankan," katanya. 

Selain itu, Satpol PP akan memeriksa terkait perizinan bangunan berlantai tiga itu. "Apakah ada pelanggaran Perda atau tidak? Apakah sesuai dengan Perda Kota Bandung bahwa itu kos-kosan yang memiliki di atas 10 kamar. Apakah itu sebuah usaha? Karena kan kalau usaha harus ada izin usahanya juga, kemudian ada izin air tanah, atau harus ada surat pengamanan pengendalian lingkungan (SPPL)," katanya. 

Yang jelas, kata Teddy, untuk sementara ini, Wisma Banceuy 40 A belum terbukti sebagai tempat prostitusi. "Sementara ini belum terbukti," katanya. 

Wisma Banceuy 40A ini hangat diperbincangkan menyusul adanya kasus pelemparan kantor Satpol PP di Alun-alun Bandung di Jalan Dalem Kaum, Bandung, beberapa waktu lalu. Setelah pelemparan itu, beredar sejumlah kertas berukuran A4 berisi tulisan, foto, dan karikatur Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang ditempel di sana. Pesan di dalam kertas itu, selain menyudutkan Wali Kota, juga menyebutkan bahwa bangunan di Jalan Banceuy 40 A adalah sebagai tempat pelacuran dan wanita simpanan pejabat.