Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar: Masyarakat Konsumsi Miras Oplosan karena Kebodohan

Kompas.com - 06/12/2014, 21:04 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menilai kebodohan telah menyebabkan banyak orang meminum minuman keras (miras) oplosan berbahaya. Orang-orang itu hanya mementingkan kesenangan sesaat dan tidak mempertimbangkan dampak dan efeknya. Menurut Heryawan, jika masyarakat paham bahaya miras oplosan, semestinya tidak minum minuman beracun seperti itu.

"Ini urusannya kebodohan, kemudian tidak rasionalnya sejumlah masyarakat, remaja, anak - anak muda yang tidak sayang dengan dirinya dan masa depannya," katanya kepada wartawan di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (6/12/2014).

Dia mengaku tak habis pikir mengapa masyarakat meminum miras oplosan beracun, seperti yang terjadi di Garut, Sumedang, Bogor, Depok dan Jakarta.

Sebagaimana dilaporkan, sejumlah orang tewas setelah meminum miras oplosan yang terdiri dari campuran alkohol murni 95 persen, air mentah, pewarna dan minuman suplemen. Bahkan, ditambah lagi dengan obat sakit kepala, obat nyamuk bakar, obat nyamuk oles dan oli samping.

"Alkohol 95 persen dicampur dan kemudian diminum, ya bukan memabukan lagi tapi mematikan," kata Heryawan.

Dia menjelaskan, minuman keras produksi pabrikan saja, alkoholnya hanya berkisar 10 - 15 persen saja sudah bisa memabukan. "Bayangkan, miras paling hebat yang pabrikan saja, alkoholnya di atas 10 persen 15 persen memabukan kan. Tiba-tiba ini alkohol 95, 96 persen dicampur, ya, jelas mematikan."

Dia menyayangkan bahwa alkohol 70 - 95 persen begitu mudah didapatkan. "Mencari alkohol itu gampang banget, siapapun bisa," keluhnya.

Para korban miras oplosan ini adalah masyarakat menengah ke bawah, seperti sopir angkot, kuli bangunan, tukang becak, dan lainnya, serta tak sedikit anak-anak SMP dan SMA. Hal itu karena harganya yang relatif murah, yakni, antara Rp 15.000 - 20.000 per bungkus plastik.

Setidaknya ada 16 orang di Garut, 10 orang di Sumedang, Jawa Barat, tewas akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Hal serupa juga terjadi di Jakarta dan Bogor, sehingga jika digabungkan jumlah yang tewas akibat minuman keras oplosan ini mencapai 34 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com