Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aher: Kok, Sekarang Jadi Garut?, Jadi Sumedang, kan Kaget...

Kompas.com - 06/12/2014, 19:18 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku cukup sering mendengar korban berjatuhan akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Menurut dia, di Jawa Barat ada salah satu kabupaten yang warganya sering menjadi korban miras oplosan.

"Kejadian kayak seperti ini kan tiap tahun, biasanya di Indramayu," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (6/12/2014).

Aher mengaku kaget ketika mendengar banyak korban berjatuhan akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di Sumedang dan Garut. Menurut dia, di Sumedang dan Garut tidak biasanya terjadi kejadian seperti ini. [Baca: Korban Miras Oplosan Berjatuhan di Jawa Barat, Apa Kata Gubernur Aher?]

Aher seperti tak percaya kejadian ini terjadi di Sumedang dan di Garut. "Kok, sekarang jadi Garut?, jadi Sumedang, kan kaget," ujarnya.

Dia berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia, terutama di Jawa Barat. Salah satu caranya, kata Aher, dengan meningkatkan pengawasan masyarakat tentang peredaran minuman keras, terutama miras oplosan.

"Kita harus meningkatkan pengawasan (peredaran miras) di masyarakat, ini momentum bagi kita semuanya untuk menyadarkan masyarakat," kata dia.

Terlebih lagi, hal ini, lanjut dia, merupakan momentum bagi aparat kepolisian untuk dapat mengungkap dengan bersih asal muasal miras oplosan tersebut. Setidaknya ada 16 orang di Garut, 10 orang di Sumedang, Jawa Barat, tewas akibat menenggak miras oplosan.

Hal serupa juga terjadi di Jakarta dan Bogor, sehingga jika digabungkan jumlah yang tewas akibat minuman keras oplosan ini mencapai 34 orang. Selain itu, karena miras oplosan, ratusan orang di Sumedang dan Garut masuk rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com