Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Jangan Tenggelamkan Keramba, Mereka Hanya Ingin Usaha

Kompas.com - 04/12/2014, 09:56 WIB
Suhartono

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak usulan salah seorang Direksi PT Tirta Jasa II, pengelola Waduk Sutami, Jatiluhur, Purwakarta, yang dengan spontan meminta karamba apung di waduk tersebut ditenggelamkan.

"Ah, jangan, tidak begitu," ujar Kalla saat mendengar usulan tersebut, sebelum meninggalkan kantor pengelola waduk, dalam rangka kunjungan kerjanya di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (4/12/2014) pagi.

Menurut JK, lebih baik pengelola keramba apung itu ditertibkan dengan baik-baik, agar bisa tetap meneruskan usaha di tempat itu atau berganti usaha lain. "Mereka bukan bangsa asing yang mencuri ikan, mereka hanya ingin berusaha," tambah JK.

Usulan tersebut memang menarik dan membuat sejumlah pejabat yang menyertai kunjungan kerja Wapres tertawa. Ada Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri PU M Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT Jasa Tirta 2 Herman Idrus serta Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi yang terlihat tertawa.

Maklum, saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla bertindak tegas terhadap kapal-kapal asing yang tertangkap basah mencuri ikan di perairan Indonesia. Salah satu tindakan yang akan dilakukan pemerintah dengan dukungan TNI-AL dan instansi lainnya adalah menenggelamkan kapal-kapal yang sudah diproses hukum awak kapalnya.

Kebanyakan mereka sengaja menggunakan bendera Indonesia dan kapal-kapal Indonesia untuk mencuri ikan, meskipun kepemilikannya dan awaknya orang-orang asing.

Sebelumnya,  Deddy Mulyadi mengeluh dengan semakin tertutupnya kawasan Danau Jatiluhur akibat semakin maraknya keramba apung yang diusahakan masyarakat untuk budidaya ikan tawar. Akibatnya, bukan hanya kualitas air danau yang tercemar, tetapi juga budidaya ikannya sendiri yang bisa kurang baik.

Sementara, menurut Herman, potensi air di Waduk Jatiluhur masih sangat besar untuk bisa penggerakkan turbin pembangkit listrik dan pasokan air bersih ke Jakarta dan irigasi di sekitar Purwakarta, sehingga kualitas airnya pun harus dijaga jangan sampai kering dan tercemar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com