"Hal yang belum menjadi perhatian serius dari pemerintah sebelumnya akan kita urus. Terutama soal desa-desa di perbatasan," tegas Marwan dalam seminar "Membangun Indonesia dari Desa dan Pinggiran: Pelajaran dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara" di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (15/11/2014).
Marwan mengungkapkan, berbagai permasalahan yang terjadi di perbatasan antara lain soal ketertinggalan, kemiskinan serta miskin fasiltas, tidak boleh dilupakan. Perlu adanya tindakan nyata untuk mengurus daerah perbatasan.
"Persoalan-persoalan itu menjadi lampu merah bagi kita. Harus kita urus," tegasnya.
Untuk mengurus daerah perbatasan, pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan semua kementerian, terutama dalam pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, dan penguatan jiwa nasionalisme.
"Pendidikan dan kesehatan juga akan menjadi persoalan di sana. Dua hal itu juga akan jadi fokus perhatian kita," urainya
Menurut Marwan, tiga desa di Nunukan yang beberapa waktu lalu diklaim oleh Malaysia, salah satunya akibat tidak diperhatikan pemerintah.
"Ini akan kita pelajari dulu ada berapa desa. Segera saya akan berkunjung ke perbatasan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.