Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Tewas, Rumah Polisi Ditulisi Kata "Pembunuh"

Kompas.com - 03/11/2014, 19:20 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com - Tewasnya warga Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Moch Imron Zainudin, disel tahanan Polsek Sukodono, memancing amarah warga setempat. Setidaknya, dua rumah polisi di Kecamatan Sukodono sempat menjadi sasaran amarah warga.

Dua rumah anggota Polsek Sukodono yang diserang pada Sabtu (1/11/2014) malam itu berada di Perum Sukodono Permai Blok F Sidoarjo, dan di sepanjang Jalan Desa Wulung-Sarirogo, Kecamatan Sukodono.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kaca jendela depan salah satu rumah di Perum Sukodono Permai, pecah. Selain itu, di dinding samping luar terdapat tulisan "Pembunu" (maksudnya pembunuh) dengan cat warna merah. Saat Kompas.com mendatangi rumah tersebut, penghuninya sama sekali enggan berkomentar.

Sementara rumah di Jalan Jalan Desa Wulung-Sarirogo, penghuninya kosong. Kaca depan di lantai atas dan bawah rumah itu pecah dan dipenuhi batu. Pintu gerbang rumah tertutup rapat.

Rohman, warga Desa Kebon Agung membenarkan bahwa warga sempat mendatangi dua rumah anggota Polsek Sukodono itu.

"Warga marah karena Imron meninggal tidak wajar di dalam sel Polsek Sukodono. Warga juga sempat memblokade jalan desa," terang Rohman.

Sabtu (1/11/2014) pagi, Imron yang bekerja sebagai sopir angkutan barang antarkota itu dikabarkan tewas di sel tahanan. Saat ditemukan, mukanya membiru, dan polisi sempat membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Dia ditangkap karena dituduh sebagai provokator kerusuhan di pasar malam yang menghadirkan hiburan musik dangdut pada Jumat (31/11/2014) malam. Padahal, Imron hanya ingin meminta pihak penyelenggara hiburan dan polisi bertanggung jawab atas istrinya yang terkena lemparan batu saat kerusuhan itu terjadi.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com