Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Orang Terserang Penyakit, Satu RW di Bandung Memburu Tikus

Kompas.com - 31/08/2014, 20:13 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Tidak kurang dari 15 orang warga RW 07, Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur, Kota Bandung, jatuh sakit dalam sepekan terakhir. Mereka diduga terjangkit bakteri leptospirosis yang ditularkan melalui air seni tikus.

Khawatir penyakit tersebut menjangkiti warga lain, masyarakat sekitar langsung mengambil keputusan membasmi dan memburu tikus-tikus yang sering berkeliaran di wilayah bantaran Sungai Cikapundung. Warga menggunakan senapan angin dan racun untuk mematikan hewan pengerat tersebut.

"Terdeteksi itu tanggal 23 Agustus kemarin. Lebih dari 1 orang sakit, dalam perjalanan tahu-tahu seminggu ini rumah ke rumah banyak yang sakit," kata Ketua RW 07 Yuyu Wahyudin saat ditemui di sela kegiatan membasmi tikus, Minggu (31/8/2014) pagi.

Menurut Yuyu, tiap malam warga selalu keluar untuk menembaki tikus-tikus berukuran besar yang sering berkeliaran di wilayah tersebut. Merasa kurang efektif, perburuan ditambah dengan menggunakan racun.

"Tadi malam kita inisiatif pakai racun. Kita sebar ke semua titik. Alhamdulillah, kita dapat 50 ekor tikus besar," ujar Yuyu.

Ia menambahkan, perburuan tersebut dilakukan atas laporan warga tentang semakin banyaknya tikus besar yang kerap berkeliaran di sekitar rumah mereka, terlebih di malam hari. Jika sebelumnya warga curiga ada wabah demam berdarah dan chikungunya yang disebabkan oleh nyamuk, setelah diberitahu bahwa bakteri penyakit berasal dari tikus, maka warga akhirnya yakin bahwa penyakit mereka bukan demam berdarah dengue (DBD).

"Awalnya kita kira DBD karena ada bintik-bintik. Tapi, ada warga yang baru sembuh setelah seminggu, kata dokternya memang bukan DBD," ujarnya.

Meski demikian, warga tetap waspada dengan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk dengan cara pengasapan (fogging).

Di tempat sama, Ketua RT 07 Dicky (47) mengatakan bahwa di wilayahnya terdapat delapan orang yang sakit karena hama tikus itu. Ia dan lima orang anggota keluarganya juga tertular.

"Untuk perburuan, warga menggunakan racun tikus yang disebar di lingkungannya pada malam hari. Kemudian di pagi harinya dimusnahkan dengan cara dibakar," ujarnya.

Kini warga berencana melaporkan hal tersebut ke pemerintah setempat agar segera ada tindakan supaya wabah penyakit tidak meluas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com