Dari pemantauan selama tujuh jam dari 18.00 WIB hingga Minggu pukul 01.00 WIB di wilayah radius lima kilometer dari puncak, Gunung Slamet melontarkan lava pijar disertai sinar api sebanyak 28 kali.
"Sementara jatuhnya lava pijar masih di sekitar kawah belum sampai keluar jadi masih aman untuk warga," kata Sudrajat, salah seorang pengamat Gunung Slamet.
Selain melontarkan material pijar, Gunung Slamet mengeluarkan suara gemuruh dan dentuman keras sehingga membuat warga sekitar lereng khawatir. Seperti Lukmanudin (37) warga Dukuh Sawangan, mengaku baru kali ini Gunung Slamet kerap mengeluarkan suara gemuruh dan dentuman yang menakutkan.
"Suara gemuruh setengah jam sampai puluhan kali beserta dentuman keras, sampai-sampai air dalam gelas ikut bergetar," katanya.
Meski aktifitas Gunung Slamet masih menunjukkan kenaikan aktifitas vulkaniknya hingga kini masih menyandang status waspada. Warga diimbau tidak beraktifitas di radius dua kilometer dari puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.