Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolly Ditutup, Apa Kata Ridwan Kamil soal Saritem di Bandung?

Kompas.com - 18/06/2014, 16:34 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku akan menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan razia di lokalisasi prostitusi Saritem, Bandung. Razia akan dilakukan sesering mungkin.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, razia rutin yang akan dilakukan adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi adanya mobilisasi kembalinya PSK asal Kota Bandung yang terkena imbas dari penutupan lokalisasi prostitusi Dolly-Jarak di Surabaya.

Pasalnya, tidak sedikit PSK Dolly berasal dari daerah-daerah di Jawa Barat, termasuk Bandung. "Kemarin sudah dirapatkan, razia Saritem akan dirutinkan," kata Emil di Balaikota Bandung, Rabu (18/6/2014).

Dari hasil evaluasinya selama delapan bulan menjadi wali kota, dalam hal masalah sosial, khususnya pelacuran, penutupan lokalisasi prostitusi Saritem pada 2007 silam ternyata tidak dibarengi dengan solusi.

"Sebagiam besar dari kita hobi melanggar aturan berulang-ulang sehingga memang melelahkan rutinitas razia itu. Tapi, itu harus tetap dilakukan sampai fundamentalnya siap dan razia akan terus berulang," tutur Emil.

Masalah waktu, kata Emil, akan diserahkan melalui koordinasi bersama aparat hukum gabungan. Tidak hanya PSK yang ada di lokalisasi, para wanita penjaja birahi yang kerap berkeliaran di pinggir jalan pun akan terus dirazia.

"Saya sudah hampir empat kali ikut merazia PSK juga dan memang tidak nyaman, riweuh menangkapi wanita-wanita malam, apalagi kalau melawan," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com