Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Teroris "Ngamuk", Petugas Lapas Magelang Terluka

Kompas.com - 04/06/2014, 16:52 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
 — Dua petugas keamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II A Magelang terluka akibat bentrok dengan narapidana kasus terorisme, Rabu (4/6/2014). Kericuhan ini terjadi setelah empat warga binaan itu tidak terima ditegur oleh petugas lapas yang melarang jumlah pembesuk melebihi lima orang.

Semula, keempat narapidana teroris, yakni Laode, Helmi Priowadani, Pahrul Ruji, dan Kiki Mohammad Iqbal, akan didatangi rombongan keluarganya di Lapas II A Magelang. Jumlah rombongan pembesuk terdiri 15 orang termasuk sopir dan sanak keluarga warga binaan.

”Nah, mereka (petugas) menegur supaya 15 orang itu tidak masuk semuanya secara bersamaan. Pembesuk yang lebih dulu masuk diminta untuk keluar karena batasan waktu kita hanya 30 menit,” ujar Kepala Lapas II A Magelang I Made Darmajaya.

Made menegaskan bahwa sesuai aturan di lapas yang ia pimpin, jumlah pembesuk hanya diperbolehkan 5 orang saja untuk satu narapidana. Jika lebih dari itu, maka harus bergantian dengan ketentuan 30 menit bagi masing-masing pembesuk.

”Pembesuk tidak mau keluar dari ruang besuk, padahal sudah 30 menit lebih. Petugas kami kemudian menegurnya,” ungkapnya.

Namun, anjuran dari pihak lapas tidak didengarkan pembesuk. Akhirnya, petugas tetap memasukkan pembesuk yang berjumlah 15 orang ini dalam satu ruangan.

Lantaran tidak terima dengan teguran petugas yang berkali-kali menyuruh keluar dari ruang besuk, empat warga binaan kasus teroris ini pun mengamuk. Mereka bahkan memukuli petugas. Para petugas pun mengalami luka di bagian wajah.

”Dua petugas kami, Edi Hermawan yang menjabat sebagai Staf Bagian Bimbingan Kerja, dan petugas keamanan Herliadi mengalami luka di bagian pelipis. Tapi sekarang kondisinya tidak apa-apa. Malah sudah masuk lapas lagi,” tandasnya.

Insiden itu pun sempat membuat panik warga binaan dan petugas lainnya. Sebab, banyak dari warga binaan yang berteriak-teriak dan orang-orang kemudian berkerumu di ruang besuk.

”Saya menduga konflik ini hanya miskomunikasi saja karena ada adu mulut. Lalu, ramai-ramai napi berkerumun pengin melihat keramaian itu dari dekat,” tambahnya.

Pascakejadian itu, kata Made, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polres Magelang Kota dan Kodim 0705/Magelang. Namun, ia belum dapat memastikan apakah kasus tersebut akan dibawa ke meja hukum atau tidak.

”Kita belum tahu ya. Soalnya memeriksa satu per satu napi (warga binaan) yang memukul juga sangat sulit dilakukan. Yang jelas ada sekitar 7 napi yang terlibat pemukulan ini,” katanya.

Di sisi lain, Lapas II A Magelang memang terkenal punya jumlah warga binaan yang melebihi kapasitas. Lapas ini sudah diisi 485 orang, padahal jumlah standarnya hanya 225 warga binaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com