Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Pemindai Seharga Rp 15 Miliar di Ketapang Terhambat "Wifi"

Kompas.com - 04/06/2014, 14:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemasangan pemindai berteknologi sinar X seharga Rp 15 miliar di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi belum beroperasi secara maksimal. "Ini terkendala dengan koneksi wifi yang belum stabil," ungkap Kombes Pol Kushariyanto Dir Pamobvit Polda Jatim, Rabu (4/6/2014), saat melakukan uji coba di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi.

Rencana awal, alat tersebut akan dipasang di Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan Jawa dan Bali pada bulan Februari 2014 lalu. Namun, Kushariyanto mengaku harus mengurus izin ke LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), karena menggunakan alat khusus.

"Pengurusan izin ini penting untuk memastikan agar alat ini tidak berbahaya bagi manusia. Semoga saja sebelum arus mudik lebaran alat ini berfungsi. Dan, kami akan menggunakan sistem LAN agar sinyal stabil," ungkap Kushariyanto.

Menurut Kushariyanto saat dilakukan pemeriksaan, penumpang tidak perlu turun dari mobil. Pemeriksaan pun akan berlangsung cepat, dengan waktu sekitar 3 atau 4 menit. "Kalau di Bali saat melakukan pemeriksaan penumpang harus turun, kalau ini tidak harus. Jadi harus dipastikan alatnya aman untuk manusia. Nantinya mobil yang dicek akan diacak atau memang mobil yang memang dicurigai oleh petugas," kata dia.

Peralatan canggih tersebut mampu "menerawang" baja setebal 2 milimeter dan dirancang untuk bisa dijinjing untuk dipakai pemeriksaan mendesak di wilayah Kabupaten Banyuwangi. "Di Indonesia baru ada tiga alat seperti ini, satu di pasang di Lampung, satu di Bali dan satu yang akan dipasang di Banyuwangi ini," ungkapnya.

Kushariyanto berharap, dengan dipasangnya alat tersebut kendaraan yang menuju Pulau Bali benar-benar bebas dari benda berbahaya seperti alat peledak dan narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com