Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Penghitungan Suara, Ketua KPPS Kendari Diopname

Kompas.com - 02/05/2014, 21:30 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 4 Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Abdul Hafid (40) terbaring lemas di kamar C5 ruangan Lavender Rumah Sakit Abunawas, Kendari, Senin (2/5/2014).

Dokter memvonis Hafid terserang infeksi paru-paru setelah kelelahan usai melakukan penghitungan suara pemilu legislatif hingga pukul 03.00 Wita, Kamis (10/4/2014). Tak hanya itu, pria yang telah bertugas menjadi penyelenggara pemilu atau petugas KPPS sejak pemilu 2004 itu, bahkan harus kehilangan suaranya dan diopname di rumah sakit.

“Anakku langsung drop setelah pleno rekapitulasi di TPS sampai subuh hari. Awalnya kami rawat di rumah, tetapi karena tidak kunjung sembuh akhir dibawa ke rumah sakit ini,” tutur Tuti, ibu Hafid di RS Abunawas Kendari, Senin (2/5/2014).

Tugas menjadi KPPS seolah melekat dengan Hafid. Setiap pemilu, mulai dari pemilihan anggota legislatif, pemilihan gubernur, hingga pemilihan presiden, Hafid kerap menjadi ketua KPPS.

"Jadi pengalamannya mengatur TPS dan menyelenggarakan pemungutan suara tidak diragukan lagi," katanya.

Sebelumnya, kata Tuti, Hafid dinyatakan sehat dan cukup fit untuk menjalankan tugas sebagai ketua KPPS. Pada hari pencoblosan pemilu, Rabu (9/4/2014) lalu, lanjut dia, anak sulungnya itu terlihat sangat bersemangat menjalankan tugasnya. Bahkan saat pemungutan suara selesai, ia terus mengawasi proses penghitungan dan rekap kertas suara hingga tengah malam.

Usai memimpin rekapitulasi surat suara, Hafid mengeluh pusing. Bahkan suaranya hilang dan napasnya terasa sesak.

“Tidak pernah dia menderita penyakit seperti ini, tapi pas subuh setelah pulang dari penghitungan suara di TPS dia langsung sesak nafas dan mengeluh pusing,” katanya.

Kendati telah dirujuk ke rumah sakit, namun hingga kini belum satupun anggota PPK Kendari Barat maupun komisioner KPU Kendari menjenguknya. Pihaknya, tambah Tuti, telah mengeluarkan dana hingga jutaan rupiah untuk membiayai pengobatan anaknya.

“Honornya Rp 400.000, sementara sampai sekarang kami telah mengeluarkan dana satu juta lebih untuk biaya pengobatan di rumah sakit,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com