Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Bawaslu Usut Dugaan Politik Uang Putra Amien Rais, Tur Remas Kerupuk

Kompas.com - 17/04/2014, 12:27 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Meski dengan keterbatasan penglihatan sehingga harus dibantu oleh seorang rekannya, mantan anggota Dewan Kabupaten Bantul dari Partai Amanat Nasional (PAN), Tur Haryanto, mendatangi kantor Bawaslu Jln Nyai Ageng Nis No 544 Paleman Rejowinangun Kotagede, Kamis (17/4/2014). Tur Haryanto ini mendesak agar Bawaslu tidak takut dalam menindaklanjuti temuan uang Rp 510 juta dan atribut PAN di Wonosari beberapa waktu lalu yang melibatkan caleg DPR RI dari PAN, Hanafi Rais.

Sebelum memasuki kantor Bawaslu, Tur Haryanto melakukan aksi tutup mulut dengan memplester mulutnya menggunakan lakban hitam. Selain itu, dia juga melakukan aksi meremas kerupuk sebagai simbol agar Bawaslu tidak melempem dalam menangani kasus ini.

"Saya sebagai mantan aktivis dan pengurus PAN, sangat menyayangkan sikap Bawaslu DIY yang sampai detik ini tidak menindak lanjuti money politic yang dilakukan oleh Hanafi Rais dan celeg-caleg PAN lainya," ujar Tur.

Menurutnya, aksi politik uang yang dilakukan oleh putra Amien Rais itu bisa mencoreng keistimewaan DIY serta menodai pemilihan umum yang jujur dan adil. Dia mengharapkan, Bawaslu bersikap tegas menindaklanjuti temuan itu.

"Kenapa aksi money politic seperti itu dibiarkan saja. Tindakan seperti itu mencoreng ke istimewaan Yogyakarta," tuturnya.

Tur menyatakan akan terus melakukan aksi ini, bahkan kalau perlu sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melaporkan dugaan aksi politik uang yang dilakukan oleh Hanafi Rais dan caleg-caleg PAN lainya.

"Akan terus melakukan aksi dan bahkan ke MK. sebab MK juga menerima laporan pelanggaran pemili dan akan mencoret jika caleg-caleg terbukti melakukan aksi money politik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com