Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Puing-puing "Speedboat" yang Dibakar Tentara PNG

Kompas.com - 11/02/2014, 08:02 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Tim SAR menemukan puing-puing yang diduga berasal dari perahu milik nelayan yang dibakar tentara Papua Niugini, 6 Februari 2014, di sekitar perbatasan RI-Papua Niugini, Senin (10/2/2014) kemarin.

Komandan Lantamal XI Merauke Brigjen TNI (Marinir) Buyung Lalana melalui telepon mengakui tim SAR menemukan pengeras suara yang berasal dari perahu dan sobekan celana jins yang diduga milik korban.

Dia mengatakan, dengan temuan tersebut tim SAR akan lebih memfokuskan pencarian lima nelayan dari Merauke itu di sekitar TKP, yakni di perairan perbatasan RI-PNG.

Buyung mengaku, berdasarkan informasi dari nelayan yang selamat, empat di antara lima nelayan tidak mahir berenang. Kini, pencarian masih terus dilakukan dengan dibantu warga, termasuk lima nelayan yang selamat karena berhasil berenang hingga pos perbatasan milik TNI-AL di Torasi.

Hingga saat ini, katanya, belum dipastikan kapan pencarian dihentikan. Lantamal XI Merauke wilayahnya meliputi pantai selatan Papua.

Beli teripang
Seorang nelayan yang selamat, Anthonius Basik-Basik, pada kesempatan terpisah mengaku dia bersama sembilan nelayan yang merupakan warga Lampu Satu, Merauke, 6 Februari 2014 ke Kampung Kanawa, Papua Niugini, untuk membeli teripang dan perut ikan dari masyarakat setempat.

Namun, mereka tepergok tentara PNG yang menggunakan tiga speedboat sehingga dikejar. Satu mesin perahu motor mati dan mereka tertangkap.

Saat ditangkap, berbagai barang milik mereka, yakni uang sebesar 160.000 kina atau sekitar Rp 750 juta (satu kina sama dengan Rp 4.700), rokok, dan 1.400 liter besin diambil tentara PNG, sedangkan perahu motor dibakar.

"Kami disuruh melompat dan berenang oleh tentara PNG, kemudian perahu kami dibakar," kata Anthonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com