Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbak Tin, Wanita Loper Koran Caleg dari Banyuwangi

Kompas.com - 07/02/2014, 14:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Dengan menggunakan baju warna merah muda dan celana putih, Suratin atau yang biasa dipanggil Mbak Tin sibuk melayani pembeli koran di lapaknya yang berada tepat di simpang empat lampu merah Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Dari penampilannya yang sederhana, tidak ada yang mengira bahwa Mbak Tin merupakan salah satu calon legislatif DPRD Dapil 3 Kabupaten Banyuwangi dari partai nomor urut 1, Partai Nasdem.

"Seperti ini kegiatan saya setiap hari. Enggak kenal hari libur. Biasanya setelah subuh saya keliling jadi loper koran sudah dua tahun ini. Lumayan tiap hari saya punya 75 langganan yang ada di wilayah Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar sini saja. Kalau yang jauh-jauh bagian suami saya," kata perempuan kelahiran 3 Juni 1972.

Mbak Tin percaya diri untuk maju menjadi calon wakil rakyat di tingkat kabupaten. Dia mengaku mendapatkan banyak ilmu politik dari koran serta tabloid yang ia jual di lapak sederhananya.

"Saya sudah 20 tahunan jualan koran. Dan selama itu pula saya selalu mengikuti perkembangan politik di Indonesia dan ketika ditawari maju menjadi caleg, saya menyetujui tentu saja dengan beberapa pertimbangan, antara lain untuk menjadi jembatan bagi orang-orang kecil seperti saya ini," ungkapnya.

Suratin mengaku tidak menyiapkan budget khusus untuk pencalegannya tersebut. Ia hanya mencetak beberapa stiker yang ia bawa setiap keliling jualan koran ke pelanggan.

"Saat keliling itu, saya selalu membawa stiker atas nama saya dan memberikan kepada masyarakat. Sesekali saya juga ikut nongkrong di beberapa sekolah yang saya lewati. Ngobrol bersama dengan beberapa wali murid ataupun belajar lagi sama guru-guru sekolah. Saya selalu mendengarkan masukan-masukan dari mereka," katanya.

Suratin bercerita, pernah suatu hari ia diundang untuk menyampaikan visi dan misinya di sebuah pengajian di wilayah kecamatannya. Tetapi, tiba-tiba saja ada caleg lain yang mengisi posisinya untuk menyampaikan visi dan misi di panggung.

"Saya diam saja, la wong dia bawa rombongan tim suksesnya, sedangkan saya berdua hanya sama suami. Tapi, jadi omongan orang-orang karena setelah menyampaikan visi dan misi serta foto-fotoan eh langsung pulang. Kalau saya tetap aja di sana sampai pengajian selesai karena niat awalnya memang pengajian," tambah istri Pujiono ini.

Dia juga bercerita, di satu desanya, ada tujuh orang yang jadi caleg. "Sedangkan untuk dapil tiga, ada lima perempuan yang maju menjadi caleg dari partai saya," tambahnya.

Perempuan yang mengaku suka berorganisasi ini optimistis mampu lolos untuk menjadi wakil rakyat. "Saya meniatinya sebagai ibadah. Biar Allah saja yang jadi tim sukses saya, apalagi suami dan anak saya sangat mendukung pilihan saya ini. Suami bagian ngantar saya kalo kunjungan ke dapil, dan anak saya, Tino, yang masih kuliah, membantu sosialisasi lewat media sosial," ungkapnya sambil tersenyum.

"Dua puluh tahun saya banyak menghabiskan waktu di jalanan. Saya kenal semua orang, terutama di lapisan bawah, seperti tukang ojek, penjual sayuran, sopir angkot, dan semuanya. Pokoknya diniati ibadah saja wes," ungkapnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Gunawan (40), salah satu tukang ojek yang mangkal di sebelah lapak Mbak Tin, mengaku menjadi tim sukses perempuan yang mempunyai nomor urut 9 tersebut.

"Walaupun Mbak Tin nggak punya tim sukses yang dibayar, tapi saya ini ya tim suksesnya. Saya enggak perlu dibayar. Pokoknya saya selalu bilang ke pelanggan ojek untuk memilih Mbak Tin. Selain caleg perempuan itu jarang, dia pintar dan juga enak untuk diajak diskusi dan memahami masalah kita-kita orang kecil ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com