Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Disdik soal Siswa Dikeluarkan karena Salah Simpan Sepatu

Kompas.com - 04/02/2014, 19:53 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Eddy Sumardi mengatakan, sekolah dalam mendidik muridnya dilarang memberikan sanksi kepada siswa yang nakal semena-mena. Dalam memberikan sanksi kepada murid, pihak sekolah harus mematuhi prosedur yang telah ditetapkan.

"Tidak bisa sekolah langsung memberikan keputusan atau sanksi kepada muridnya yang nakal seenaknya. Harus mengikuti prosedur, seperti membina terlebih dahulu, bimbingan konseling, dan mencari faktor penyebab kenapa siswa bisa sampai nakal. Jangankan mengeluarkan, sekarang mencubit siswa saja tidak boleh," jelas Eddy kepada wartawan di kantornya, Selasa (4/2/2013).

Menyusul adanya seorang siswa SMP di wilayahnya yang dipindahkan gara-gara salah menyimpan sepatu, Eddy mengaku akan menyelidikinya lebih lanjut. Termasuk akan mempertemukan pihak sekolah dengan keluarga siswa.

"Nanti akan diketahui apakah siswa ini dipindahkan oleh sekolah secara sepihak, atau sesuai permintaan keluarga siswa. Paling penting kami akan fokus kepada siswa ini untuk tetap bisa sekolah. Sekarang kan enggak boleh siswa Dikdas (pendidikan dasar) sampai tidak sekolah," kata Eddy.

Menurut Eddy, sampai hari ini Cepi Herdiansyah, siswa kelas VIII SMP YPI Al Huda, Kota Tasikmalaya, masih berstatus siswa sekolah tersebut. Ia menjamin tidak ada sanksi pengeluaran siswa wajib pendidikan dasar di wilayahnya selama ini.

"Tadinya hari ini saya akan langsung menemui Cepi ke rumahnya, karena ada dua versi laporan antara keluarga siswa dan pihak sekolah. Tapi tadi saya diperintahkan atasan meninjau siswa korban keracunan. Tapi, saya tadi sudah memerintahkan bawahan saya untuk mengecek permasalahannya," tambah Eddy.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa kelas VIII SMP YPI Al Huda, Kota Tasikmalaya, bernama Cepi Herdiansyah (15), warga Nagrog, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dikeluarkan sekolahnya gara-gara salah menyimpan sepatu di kompleks masjid. Kedua orangtua Cepi dipanggil pihak sekolah dan langsung diberikan surat pindah.

Namun, pernyataan Cepi dan keluarganya dibantah pihak sekolah. Sesuai keterangan sekolah, Cepi dinilai sebagai murid nakal dan mudah emosi setelah sepatunya ditahan pihak sekolah karena salah menyimpan di tempat semestinya. Bahkan, Cepi sempat berkata kasar kepada seorang guru, dan memukul ketua OSIS gara-gara sepatunya ditahan sekolah selama sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com