GP menceritakan, selepas kumandang adzan sekitar pukul 18.10 WIB, dirinya hendak melaksanakan shalat Maghrib. Saat akan mengambil air wudhu, ia memergoki seorang pria dengan ciri-ciri memakai helm half face hitam, jaket kulit hitam dan celana jins biru tengah menuntun sepeda motor Yamaha Vixion nopol BN 7647 JM.
"Kemudian saya panggil orang itu, tapi larinya malah tambah cepat. Ya, teriaki saja maling," kata GP saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat malam.
Lebih lanjut GP menjelaskan, karena panik dan berada kondisi gang yang cukup sempit, pria tersebut kemudian membantingkan sepeda motor yang dicurinya. Namun GP terkejut ketika pria tersebut mengacungkan sebuah pistol dari dalam jaket ketika dia coba mengejar dan menghampiri.
"Sambil nodongin senjata api sambil teriak ke saya. Kemudian dia langsung tembak saya satu kali," ujarnya.
Beruntung, timah panas yang keluar dari pistol tersebut tidak mengenai dirinya. Padahal, saat pistol tersebut meletus, ia mengaku sudah pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Jarak saya sama orang itu (pelaku) kira-kira hanya 25 meter lah. Setelah nembak nggak kena, dia langsung kabur," bebernya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Polsek Coblong Kompol Sarce Christiaty membenarkan peristiwa penembakan tersebut. Ia mengatakan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, ditemukan selongsong peluru dan proyektil. "Ukurannya 9 milimeter tapi kita masih dalam dan belum bisa dipastikan jenis senjatanya," aku Sarce.
Selain proytektil, polisi juga mengamankan kunci astag yang dipakai pelaku untuk merusak kunci sepeda motor. Sarce pun memastikan tidak ada korban dalam kejadian tersebut. "Senjata organik atau tidak, belum bisa kita pastikan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.