Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Korban Longsor Bengkulu Perlukan Sembako dan Obat

Kompas.com - 16/11/2013, 19:17 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com - Ribuan jiwa korban longsor di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, membutuhkan bantuan berupa makanan, selimut dan obat-obatan karena sejak jalur kereta lori penghubung daerah itu terputus, pada Jumat (15/11/2013).

Kondisi ini menyebabkan mereka terisolasi secara total. Kamarudin, kepala desa setempat, menyebutkan, rel kereta api lori merupakan satu-satunya akses penghubung desa yang memiliki 230 kepala keluarga (KK) dan ribuan jiwa itu.

"Sejak rel kereta lori putus praktis akses ke desa kami putus total, warga sangat membutuhkan bantuan berupa obat-obatan, makanan serta selimut, sebab jika harus mencari makanan ke ibu kota kecamatan Napal Putih, mereka meski menempuh jalan sepanjang 37 kilometer melintasi hutan dan perbukitan," kata Kamarudin, Sabtu (16/11/2013).

Kamarudin menambahkan sejauh ini belum ada bantuan dari pihak manapun mengingat terpencilnya Desa Lebong Tandai. Jarak tempuh menuju desa ini dari ibukota Provinsi Bengkulu, memerlukan waktu sekitar sembilan jam. Enam jam dari Kota Bengkulu menuju Kecamatan Napal Putih, dilanjutkan naik kereta lori selama tiga jam.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya.

"Sebelumnya memang Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pernah menjanjikan akan membuat jembatan bailey di daerah tersebut tetapi hingga kini belum terealisasi, selanjutnya saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyikapi bencana di daerah itu," kata Junaidi Hamsyah.

Sebelumnya, longsor melanda jalur rel kereta api jenis lori yang merupakan satu-satunya transportasi desa. Longsor tersebut mengakibatkan rel tersebut terputus, sehingga transportasi dari dan menuju Desa Lebong Tandai putus total.

Akibat bencana itu warga kekurangan bahan pangan, obat-obatan dan selimut, jika ada harganya melambung tinggi. Biasanya harga beras per kilogram hanya Rp 15.000, sejak rel terputus menjadi Rp 50.000. Harga mi instan yang biasanya Rp 1.200 per bungkus menjadi Rp 15.000. Sementara harga cabe kini Rp 150.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com