Status tersebut berkaitan dengan terjadinya cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir yang menimbulkan bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Kepala BPBD Bangkalan Wahid Hidayat, mengatakan, berdasarkan penetapan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Surabaya, semua wilayah di Bangkalan harus siaga terhadap ancaman datangnya bencana.
Oleh sebab itu pihaknya melakukan berbagai upaya antisipasi terjadinya bencana alam yang bisa datang kapan saja. "Kami akan sosialisasikan ancaman bencana ini kepada seluruh masyarakat dapat berhati-hati dan lebih waspada," terangnya, Senin (11/11/2013).
Selain akan mensosialisasikan status darurat bencana, BPBD Bangkalan akan mendirikan posko yang masuk daerah rawan bencana, dengan petugas yang juga sudah disiapkan bersama segala kelengkapannya.
"Yang paling penting adalah kewaspadaan warga sendiri yang berada di daerah rawan longsong, banjir dan angin kencang yang hampir setiap tahun menjadi sasaran," tandasnya.
Sebelumnya, dua desa di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, yakni Desa Lantek Timur dan Desa Banyubunih, dihantam angin kencang yang menyebabkan ratusan ruamh ambruk dan jaringan kabel listrik terputus. Selain itu, pepohonan yang berada di akses jalan menuju dua desa tersebut juga tumbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.