Wiharso adalah petani asal Desa Mranak RT 1 RW 4 kecamatan Wonosalam, Demak, Jawa Tengah. Dia memasang jebakan tikus beraliran listrik tersebut pada Jumat (1/11/2013). Jebakan itu dipasang di sawahnya yang berlokasi di Jalan Lingkar Demak.
"Korban kurang hati-hati. Jebakan yang harusnya untuk membunuh tikus, malah mengenainya," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Demak AKP Sutomo, Sabtu (2/11/2013). Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diduga Wiharso berkeliling sawah setelah memasang alatnya itu untuk memeriksa apakah ada tikus yang berhasil dijebak.
Diduga, Wiharso tanpa sengaja menyentuh bagian peralatan yang beraliran listrik, tersengat, dan meninggal dunia di tempat. Menurut Sutomo, para kepala desa dan petugas penyuluh lapangan (PPL) harus meminta para petani meninggalkan cara lama untuk mengusir tikus memakai jebakan beraliran listrik.
Sutomo mengatakan, setiap kali musim tanam padi, hampir selalu jatuh korban dari penggunaan jebakan tikus beraliran listrik itu. "Dalam dua pekan ini, dua nyawa melayang akibat senjata (jebakan tikus yang) makan tuan," imbuh dia.