Kejadian tersebut berawal dari kekesalan warga atas ulah geng motor dalam beberapa minggu terakhir ini. "Mereka tiap subuh lalu lalang di perempatan Banjer sini dan suka bikin keributan," ujar salah satu saksi mata, Johan.
Ulah geng motor tersebut berhenti jika aparat polisi turun ke lokasi. Tetapi, jika tidak ada polisi mereka berulah lagi.
Tak tahan dengan situasi itu, warga lalu berjaga di perempatan Banjer malam hingga subuh tadi. Sekitar pukul 03.00 Wita, sekelompok geng motor membuat keributan. Warga yang berjaga mencoba mencegat mereka tetapi tidak berhasil.
Namun pada pukul 04.00 Wita, empat buah motor yang diduga dari Tikala Baru singgah membeli bensin eceran tak jauh dari perempatan tersebut. Melihat hal tersebut, warga Banjer yang berjaga langsung mendatangi mereka dan memukul pengendaranya.
"Mendapat pukulan mereka langsung lari dengan motor mereka, tetapi ada satu motor yang tidak sempat dibawa oleh pengendaranya," jelas Johan yang juga merupakan penjual bensin eceran tersebut.
Akibat tersulut emosi, warga lalu meluapkan kekesalan dengan membakar motor yang tertinggal tersebut di tengah jalan perempatan Banjer.
Polsek Tikala datang ke lokasi hampir satu jam setelah kejadian tersebut. Sebuah mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api yang menghanguskan motor Honda Supra tersebut.
Kepala Polsek Tikala AKP Kilion Landangkasiang mengatakan masih mencari pemilik motor yang diamuk warga tersebut. "Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kami," ujar Kilion singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.