Penerimaan pesawat tempur Sukhoi itu disaksikan oleh Panglima TNI, Jendral TNI Moeldoko, sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya, dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo serta para muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Purnomo berharap, kehadiran 16 pesawat tempur Sukhoi buatan Rosoboronexport Rusia yang menelan anggaran miliaran rupiah dari APBN ini dapat menambah kekuatan pertahanan NKRI, khususnya di Indonesia Timur.
"Enam unit pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 itu, melengkapi 10 unit pesawat tempur Sukhoi yang terlebih dahulu berada di Lanud Hasanuddin, sehingga Lanud Hasanuddin saat ini telah memiliki satu skuadron yang berjumlah 16 pesawat tempur Sukhoi," kata Purnomo kepada awak media seusai menerima secara resmi 16 pesawat tempur Sukhoi dari Pemerintah Rusia.
Dia merinci, nilai kontrak pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi tersebut sebesar USD 470 juta, pada 2011. Ke-16 pesawat tempur itu juga telah dilengkapi dengan persenjataan terbaru yang terpasang di pesawat tersebut, yakni kombinasi persenjataan Air to Air dan Air to Ground. Persenjataan itu dapat menghalau dan menghancurkan lawan baik di udara maupun di atas permukaan. Dengan demikian, pesawat ini siap siaga terbang menjaga kedaulatan wilayah NKRI dan sanggup menjangkau setiap titik NKRI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.