Direktur Rumah Sakit Moh Anwar dr Fitril Akbar saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi Astik tidak memungkinkan untuk dirawat di Sumenep. Sebab kondisinya sangat kritis dan belum sadarkan diri sejak kali pertama dirujuk dari Puskesmas Kalianget sampai di rumah sakit.
"Kalau di Surabaya tubuh korban nanti perawatannya lebih intensif. Di Sumenep tenaganya lebih baik dan peralatannya juga lebih memadai sehingga segera kami rujuk ke Surabaya," kata Fitril Akbar.
Dijelaskan Fitril, untuk kondisi Suryanto sendiri masih bisa dirawat di Sumenep. Sebab lukanya hanya 40 persen saja. Yang terluka di tubuh Suryanto hanya pada bagian tangan, lengan dan sebagian perutnya. Dokter spesialis bedah masih berusaha untuk memulihkan kondisi pasien.
"Kalau suaminya masih bisa kami tangani sendiri dan kondisinya masih stabil," terang Fitril.
Sebelumnya, Suryanto nekat membakar istrinya, Astik Sutiawati di rumahnya lantaran ingin berkuliah. Pasangan suami istri ini terlibat adu mulut demi mempertahankan argumentasinya. Suryanto yang tak bisa menahan emosi kemudian menyirami tubuh istrinya dengan bensin. Setelah itu, tubuh Astik kemudian dibakar. Tak mau terbakar sendirian, Astik kemudian memeluk tubuh Suryanto yang hendak melarikan diri. Pasutri ini akhirnya sama-sama terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.