Hal itu disampaikan oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kefamenanu Bernadus Budi Bani dalam seminar sehari GMNI bersama sejumlah pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan (OKP) di aula hotel Ariesta Kefamenanu, Selasa (27/8/2013).
“Jiwa nasionalisme pemuda di perbatasan makin hari semakin luntur, semakin jauh dari spirit cita-cita proklamasi. Apalagi Kabupaten TTU sebagai garda terdepan negara Indonesia, hal ini disebabkan kaum muda telah dirasuki oleh budaya dan pengaruh asing,” jelas Budi.
“Banyak contoh lunturnya nasionalisme pemuda yakni di antaranya banyak kaum muda terlibat langsung dalam berbagai masalah, misalnya penyelundupan minyak, bersikap apatis saat upacara kenegaraan, mencintai produk dan bendera negara asing. Hal ini tentunya mencerminkan bahwa belum adanya kecintaan kaum muda terhadap budaya Indonesia,” lanjut Budi.
Sebagai antisipasinya, Budi menyarankan semua pihak, termasuk pemuda, secara rutin menggelar kegiatan atau seminar tentang nasionalisme kebangsaan. Tujuannya untuk membangkitkan jiwa nasionalisme dan nilai kejuangan kaum muda dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di perbatasan RI- Timor Leste.
Seminar itu diisi narasumber dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1618 TTU yang diwakili oleh Kepala Seksi Intelijen Kapten Inf Anggoro Heri Pratikno dan Wakil Kepala Polres TTU Komisaris Polisi Jarot Yusviq Andito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.