Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Bendera Menjamur, Pemasukan Jadi Menurun

Kompas.com - 17/08/2013, 18:58 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS. com - Menjamurnya penjual bendera hias untuk umbul-umbul di  Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat sejumlah penjual mengeluh lantaran pemasukannya jadi berkurang.

Ridwan, seorang pedagang bendera di Jalan Eltari kilometer 3, kepada Kompas.com, Jumat (16/8/2013) sore mengatakan biasanya mereka hanya setahun sekali muncul menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.

"Tahun kemarin kita masih dapat untung besar, yang mencapai Rp 10 jutaan. Tahun ini kok sepi," ungkap Ridwan, penjual bendera hias asal Yogya.

Ridwan mengatakan, bendera hias ini sebelumnya sudah diproduksi dengan berbagai motif dan gambar yang menarik konsumen. “Kita bawa dalam jumlah yang banyak dengan berbagai model sehingga pembeli bisa memilih sesuai denga selera mereka,” kata Ridwan.

Hal berbeda disampaikan Zainudian, penjual bendera hias asal Bandung. Tahun ini baru pertama dirinya datang mencari rejeki di Pulau Timor. Dia mengaku datang dari Pulau Jawa secara berkelompok, kemudian menyebar di setiap kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Kami datang berkelompok dalam jumlah banyak, kami menyebar disemua kabupaten di NTT. Dan di daerah sini lumaya laku," tutur Zainudin.

Pedagang pun kebanyakan memilih jalur strategis seperti di sepanjang jalur Jalan Eltari Kefamenanu. Sekalipun berbagai jenis bendera hias ini dijual dengan harga terjangkau,  hanya instansi pemerintah maupun perusahaan swasta saja yang berminat membeli. Sebagian besar warga justru enggan membeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com