Korban bernama Ngatinah dan berusia 73 tahun. "Bu Ngatinah terseret air banjir. Dia masih dalam posisi tidur di kasurnya," jelas Tiyanto, keponakan korban, kepada Surya Online, Rabu.
Menurut Tiyanto, Ngatinah terseret banjir ketika air sedang tinggi dan cukup deras, sekitar pukul 22.00 WIB. Air baru surut pada Rabu sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat ditemukan Ngatinah sudah meninggal. Dia masih berada di kasurnya yang tersangkut di atas lemari, di kebun pisang sekitar 25 meter dari rumahnya.
Menurut keluarganya, Ngatinah lebih banyak berbaring di tempat tidur karena penyakit darah tinggi yang dideritanya. Ketika terjadi banjir, dia tidak bisa menyelamatkan diri.
Di rumah itu dia tinggal dengan keponakan dan dua anaknya. Diduga sang keponakan sibuk mengungsikan anak-anaknya, sehingga terlambat menyelamatkan Ngatinah yang saat itu tengah tidur.
Informasi yang diperoleh Surya Online, ketinggian air di Desa Sitiarjo mencapai sekitar 1-2 meter. (Sylvianita Widyawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.